Mengatasi Kalau Saja
Skenario penyesalan kita biasanya selalu diwarnai oleh guratan dua kata : kalau saja. Sulit untuk menemukan kata lain yang lebih berperan dalam penyesalan yang dialami manusia selain dua kata Ini. Begitu Anda memulai sebuah kalimat dengan "kalau saja" anda telah meneguhkan penyesalan bagi diri anda. Tak terelakan lagi, kedua kata ini telah menekan tombol Start di otak anda dan memainkan lagi masa lalu anda dan telah menjadikan seluruh kesulitan yang sedang anda hadapi menjadi sebuah kesalahan tunggal.
Ada sebentuk godaan yang datang dari dua kata yang terlihat sederhana ini. Yang mana hal itu mengubur energi kita dan menyapu Harapan Kita hingga sepertinya tak ada yang dapat kita lakukan dengan hidup kita karena ada sesuatu yang terjadi di belakang sana dan mengacuhkan segalanya. Ketahuilah! Semua "kalau saja" itu hanya menyatakan kebohongan yang diam-diam mereka mencoba masuk ke otak anda dan mencoba meyakinkan anda akan sesuatu yang tidak benar.
Bagaimana "kalau saja" membuat anda terus terjebak?
Bisakah anda melihat bahwa tiap "kalau saja" itu bagaikan kaitan untuk menggantung semua upaya yang sedang kita lakukan? Jika bukan, mungkin karena satu hal pada masa lalu itu yaitu hal yang seharusnya saya lakukan atau yang bisa saja saya lakukan atau yang tidak pantas saya dapatkan maka hidup akan menjadi lebih baik kata kita kepada diri sendiri mungkin begitu tapi biasanya hidup tak sehitam putih itu.
Kita semua, berapa pun kita telah begitu diberkati memiliki hal-hal dalam masa lalu yang ingin kita ubah. Tetapi sangat na'if dan membuat anda terjebak bila berpikir bahwa memperbaiki "kalau saja" akan membuat semuanya menjadi lebik baik.
Berikutnya, akan diberi tiga langkah teruji untuk menuju pusat "kalau saja" yang ada dalam diri anda dan menunjukkan kepada anda apa yang mereka katakan tentang anda, sehingga dapat mengatasi "kalau saja" yang anda miliki.
Pertama,
Tiap "kalau saja" memompakan sedikit tambahan udara kedalam balon penyesalan, dan sebelum anda menyadarinya, balon itu telah menghalangi pandangan anda.
Kedua,
"kalau saja" menghalangi anda untuk melihat dengan jernih apa yang bisa anda lakukan untuk membuat hidup anda lebih baik dan memaksa anda untuk menetap pada masa lalu dan mencegah anda menemukan solusi dan bergerak ke depan.
Ketiga,
"kalau saja" Membuat anda menyerah. Yang sebenarnya solusi bida ditemukan dalam hampir semua masalah dan hampir untuk setiap kesalahan.
Ingat, anda tidak harus membiarkan "kalau saja" menahan anda pada masa lalu. Anda dapat saja membayangkan skenario "kalau saja" dan melihatnya sekali-kali, tidak membiarkannya berkuasa. Jangan biarkan dia menancapkan genggamannya kepada diri anda. Namun, galilah apa yang bisa diajarkan "kalau saja" itu kepada anda.
Inti dari akhir cerita...
Tinggalkanlah segala sikap "berandai-andai" anda dan mulailah bangun dan hiruplah masa depan yang telah menanti anda. Serta ketahuilah bahwa HAL TERPENTING DALAM HIDUP ADALAH UNTUK MENGETAHUI TUJUAN HIDUP KITA DAN MENETAPKAN PILIHAN UNTUK MENJALANINYA. Dan anda bertanggung jawab atas hidup anda sendiri.
Sumber:Kultum'14
PMDGp1
Ada sebentuk godaan yang datang dari dua kata yang terlihat sederhana ini. Yang mana hal itu mengubur energi kita dan menyapu Harapan Kita hingga sepertinya tak ada yang dapat kita lakukan dengan hidup kita karena ada sesuatu yang terjadi di belakang sana dan mengacuhkan segalanya. Ketahuilah! Semua "kalau saja" itu hanya menyatakan kebohongan yang diam-diam mereka mencoba masuk ke otak anda dan mencoba meyakinkan anda akan sesuatu yang tidak benar.
Bagaimana "kalau saja" membuat anda terus terjebak?
Bisakah anda melihat bahwa tiap "kalau saja" itu bagaikan kaitan untuk menggantung semua upaya yang sedang kita lakukan? Jika bukan, mungkin karena satu hal pada masa lalu itu yaitu hal yang seharusnya saya lakukan atau yang bisa saja saya lakukan atau yang tidak pantas saya dapatkan maka hidup akan menjadi lebih baik kata kita kepada diri sendiri mungkin begitu tapi biasanya hidup tak sehitam putih itu.
Kita semua, berapa pun kita telah begitu diberkati memiliki hal-hal dalam masa lalu yang ingin kita ubah. Tetapi sangat na'if dan membuat anda terjebak bila berpikir bahwa memperbaiki "kalau saja" akan membuat semuanya menjadi lebik baik.
Berikutnya, akan diberi tiga langkah teruji untuk menuju pusat "kalau saja" yang ada dalam diri anda dan menunjukkan kepada anda apa yang mereka katakan tentang anda, sehingga dapat mengatasi "kalau saja" yang anda miliki.
Pertama,
Tiap "kalau saja" memompakan sedikit tambahan udara kedalam balon penyesalan, dan sebelum anda menyadarinya, balon itu telah menghalangi pandangan anda.
Kedua,
"kalau saja" menghalangi anda untuk melihat dengan jernih apa yang bisa anda lakukan untuk membuat hidup anda lebih baik dan memaksa anda untuk menetap pada masa lalu dan mencegah anda menemukan solusi dan bergerak ke depan.
Ketiga,
"kalau saja" Membuat anda menyerah. Yang sebenarnya solusi bida ditemukan dalam hampir semua masalah dan hampir untuk setiap kesalahan.
Ingat, anda tidak harus membiarkan "kalau saja" menahan anda pada masa lalu. Anda dapat saja membayangkan skenario "kalau saja" dan melihatnya sekali-kali, tidak membiarkannya berkuasa. Jangan biarkan dia menancapkan genggamannya kepada diri anda. Namun, galilah apa yang bisa diajarkan "kalau saja" itu kepada anda.
Inti dari akhir cerita...
Tinggalkanlah segala sikap "berandai-andai" anda dan mulailah bangun dan hiruplah masa depan yang telah menanti anda. Serta ketahuilah bahwa HAL TERPENTING DALAM HIDUP ADALAH UNTUK MENGETAHUI TUJUAN HIDUP KITA DAN MENETAPKAN PILIHAN UNTUK MENJALANINYA. Dan anda bertanggung jawab atas hidup anda sendiri.
Sumber:Kultum'14
PMDGp1
Comments
Post a Comment