Pengalaman SIPENMARU Poltekkes Banten
Hai kamu yang lagi baca ini, perkenalkan aku salah satu mahasiswi disalah satu perguruan tinggi dibawah naungan Kementerian Kesehatan, yap nggak salah lagi Poltekkes, tepatnya Poltekkes Banten. Kayaknya kalau aku baru nulis ini blog udah nggak jaman sih, karena pengalaman ini udah terjadi 2 tahun yang lalu. Tapi gak ada salahnya juga kan toh namanya juga berbagi pengalaman hehe.
Nah kali ini, aku mau cerita pengalamanku saat daftar perguruan tinggi, buat kamu yang lagi mempersiapkan diri untuk mendaftar aku saranin buat menyusun strategi dari sekarang bukan cuma belajar aja yaa, tapi strategi juga sama pentingnya dengan belajar. Disini aku juga akan ceritakan saat aku memutuskan untuk ikut Sipenmaru Poltekkes Banten, ini sesuai pengalaman yang aku alami yaa, dan mungkin setiap orang punya pengalaman yang berbeda. Yuk simak!
-Flasback
Tahun 2016 silam, aku dinyatakan lulus dari Pondok Modern (SMA sederajat), karena program sekolahku mengadakan sistem wajib pengabdian maka aku baru bisa mengambil ijazahku di tahun 2017 dan ditahun itulah aku pertama kalinya mencoba untuk masuk PTN, ngambil apa? belajar gimana? PTN apa? Aku nggak tau kayaknya aku nggak mau balik kemasa itu, dimana semua hal yang aku pilih bukan berdasarkan apa yang aku mau, tapi semuanya karena aku hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang dan aku terhasut (kamu jangan kayak gitu yaa). Dan akhirnya aku pun nggak lolos satu pun dari ujian ujian yang aku ikuti, sakit memang rasanya ditolak seperti itu, terlebih teman-teman sebayaku sudah tahu apa arah tujuan yang akan dia tempuh kedepannya, makin merasa bahwa aku orang paling bodoh didunia.
Cukup terpuruk saat itu, terlebih ayahku sedang mengalami sakit cukup parah, aku yang labil ini awalnya bersikap egois untuk meminta mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian ujian mandiri yang masih diadakan oleh beberapa PTN, takdir sudah memang permintaanku ditolak mentah mentah. Aku juga sempat meminta utuk dimasukkan bimbel untuk mempersiapkan ujian masuk kuliahku, dan lagi ditolaknya secara mentah mentah. Kata beliau, lebih baik aku belajar mandiri dirumah saja dibandingkan harus membuang uang sia-sia untuk ikut bimbel, toh apa bedanya belajar sendiri dengan di bimbel, intinya kan sama sama belajar. Kamu tahu saat itu aku merasa bahwa aku orang paling nggak beruntung didunia dan dunia pun nggak pernah berpihak padaku. Yaahh mau bagaimana lagi akhirnya aku sedikit sadar bahwa aku telah egois untuk menuntut ini itu pada orang tua, aku pasrah dan mencoba untuk ikhlas untuk gapyear dan menemani ayahku yang kala itu masih harus keluar masuk rumah sakit.
Tahun 2016 aku lulus dan menjalani masa pengabdian, tahun 2017 aku mecoba untuk menikmati masa gapyearku. Ditahun ini aku benar benar belajar, sesekali memikirkan akan dibawa kemana hidupku nanti, aku mau jadi apa, apa yang harus aku lakukan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk memilih mengikuti 4 jalur masuk perguruan tinggi, kenapa 4? Karena aku nggak mau membuang kesempatan terakhirku untuk ikut jalur masuk ini. seperti yang kalian tahu, aku sudah menunda kuliahku selama 2 tahun, dan itu artinya 2018 adalah tahun terakhirku untuk masih bisa masuk dalam syarat pendaftar diberbagai jalur masuk. Dan yaa salah satu dari 4 yaitu SIPENMARU (seleksi penerimaan mahasiswa baru).
Kalau kamu belum pernah dengar istilah Sipenmaru akan aku jelaskan, Sipenmaru merupakan jalur masuk perguruan tinggi yang dikhususkan untuk Poltekkes yang ada diseluruh Indonesia. Sebenarnya ada satu jalur lagi yaitu PMDP (Penelurusaran Minat Dan Prestasi) bisa dibilang PMDP adalah jalur raportnya Poltekkes, tapi disini aku akan menjelaskan Sipenmaru saja yaa karena jalur inilah yang aku pilih untuk bisa masuk Poltekkes. Poltekkes ini ada dibawah naungan Kementerian Kesehatan, kalau masih ada yang bertanya "Poltekkes itu NEGERI atau bukan sih?" Jawabannya sudah pasti ini termasuk PTN yaa, karena dibawa naungan KEMENKES. "Terus daftarnya gimana?" Cara daftarnya gampang banget, kamu tentuin dulu Poltekkes mana yang akan kamu jadikan tujuan, karena Poltekkes ada banyak sekali di Indonesia. Contohnya aku, Poltekkes Banten, maka aku cari info pendaftarannya melalui website resmi Poltekkes Banten itu sendiri, atau kamu bisa cari informasi melalui sosial medianya, contohnya Instagram BEM Poltekkes tersebut dan bisa bertanya pada adminnya melalui DM. "Syaratnya apa aja?" Syarat yang diperlukan nggak terlalu banyak kok, sudah pasti selalu siapkan surat tanda kelulusan ataupun legalisir ijazah buat kamu yang bukan fresh graduate kayak aku pas mendaftar, berkas berkas seperti KK, KTP, dsb juga selalu kamu siapkan yaa. "Ujiannya bagaimana? Apa saja mata pelajaran yang diujikan?" Ujian diadakan di Poltekkes masing-masing tempat dimana kamu mendaftar, dan ujiannya nggak beda jauh kok dengan mata pelajaran yang diujikan di SBMPTN SAINTEK, ada MTK, Biologi, Kimia, Fisika, B. Indonesia, B. Inggris. Kuasai betul betul pelajaran yang kamu bisa, minimal 3 diantaranya. Karena sistem penilaian ujian Sipenmaru tidak memberlakukan nilai minus (-) untuk yang salah, jika salah maka nilai 0 atau tidak dihitung, ini berarti menjadi petunjukmu jangan sampai ada satu soal pun yang tidak kamu isi. Mulailah dengan mengisi soal soal mudah yang kamu kuasai, soal-soal yang kamu angggap sulit tetap diisi dengan memantapkan hati dan jangan lupa untuk selalu berdo'a. Percaya atau tidak aku bukan orang yang mahir dalam bidang Saintek, bahkan aku adalah lulusan dari Pondok Modern yang dimana pelajaran umum bukan menjadi prioritasnya. Pelajaran yang aku kuasai saat itu hanya B.Indonesia, B. Inggris dan Biologi, sedangkan mata pelaran yang lain hanya sedikit yang bisa aku jawab dengan benar, sisanya mengandalkan kekuatan do'a dan keberuntungan. Dan hasilnya??? Yaa aku lolos tahap pertama dan mendapatkan surat edaran untuk mengikuti ke tahap 2 yaitu uji kesehatan. Uji kesehatan ini bukan lari 10 kali putaran lapangan sepak bola kok, hanya untuk memeriksa kesehatan standarmu dan juga memastikan bahwa kamu tidak buta warna, "Tes buta warna itu yang seperti apa?" Kamu bisa cari seperti apa itu tes buta warna itu di internet yaa, sudah banyak contoh contohnya. "Lalu setelah uji kesehatan apakah ada tahap lain lagi?" Tentu saja masih ada tahap lain lagi, yaitu verifikasi berkas dan daftar ulang di masing masing Jurusan yang kamu pilih hehe.
Jadi gimana? Apa kamu sudah memantapkan hati kamu untuk ujian masuk perguruan tinggi?
Walaupun aku bukan orang tua kamu, tapi izinkan aku memberimu pesan singkat siapa tau ini membantumu dikala kamu masih labil dan bimbang.
"Kuliah bukan untuk main-main, jangan jadikan cibiran orang sebagai tolak ukur atas kesuksesan kamu, jangan dengarkan mereka seakan mereka mengontrolmu untuk terus mengikuti apa yang mereka mau. Buatlah prinsip dalam kehidupanmu, kalu belum ada, mulai pikirkan dari sekarang. Satu hal lagi yang lebih penting, Ridho orang tuamu adalah sesuatu yang amat sangat penting yang kamu harus dapatkan untuk selalu kamu bawa kemana, kapan dan seperti apa jalan yang akan kamu pilih nantinya"
Terima kasih sudah membaca ceritaku, aku harap tulisanku kali ini bisa memberi sedikit manfaat untuk kalian yang membacanya. (Aku sih berharapnya ada yang baca yaa haha)
See ya
Best regard, Ans
Comments
Post a Comment