Bubar, jalan! Review

Bubar, jalan! adalah film pendek yang digarap oleh Gerry Fairus Irsan. Tidak terlalu kompleks, seperti film pendek pada umumnya, film ini mengangkat cerita seorang pemimpin upacara yang gugup. Dimana yang kita tahu, seorang pemimpin upacara biasanya orang yang keren, gagah, suaranya lantang karena didengar satu lapangan. Namun, film ini mengambil sudut pandang sebaliknya, sisi yang diambil ialah sisi gugup yang ditutupi oleh si pemimpin upacara yang terlihat keren tadi. Dari cerita ini kita tahu, bahwa seorang pemimpin upacara tidak selalu sempurna seperti apa yang terlihat dari barisan pasukan. Ada rasa cemas, gugup, lupa kalimat, serta lupa aba-aba yang harus diteriakkan dengan lantang.

Pengambilan gambar film ini sangat bagus, banyak pengambilan scene yang diambil secara close up untuk memberikan informasi lebih jelas dan menunjukkan ekspresi serta perasaan para aktor. Misal saja scene si anak perempuan yang menjadi mc sedang menghitung petugas upacara sudah lengkap atau belum. Tidak ada dialog, tidak ada narasi juga tidak ada tulisan yang mengatakan bahwa dia sedang mencari siapa yang hilang, tapi dengan melihatnya saja kita tahu bahwa anak ini sedang mengecek kelengkapan teman temannya, ini yang dinamakan sebagai visual yang bercerita. Contoh lain ketika Ahong si pemeran utama sebagai pemimpin upacara yang gugup, dari mana kita tahu bahwa Ahong sedang gugup? Padahal lagi lagi tidak ada dialog, narasi maupun tulisan. Perasaan gugup tersebut diinformasikam melalui visual, kamera menyoroti keringat Ahong yang bercucuran, kakinya yang gemetaran, serta ada juga kamera yang dijadikan alih alih sebagai pandangan Ahong sendiri yang sedang menatap kebawah melihat jalannya sendiri yang sedikit tidak seimbang. Cinematograpy yang bagus ditunjukkan lagi oleh pembuat film pada scene pengibaran bendera. Pengambilan gambar close up pada ekspresi serius si pengibar ditambah dengan sound effect yang diberikan membuatnya lebih dramatis seolah sedang mengerjakan hal yang sangat serius, karena hal dramatis tersebut penonton secata tidak sadar telah diinstruksikan untuk melihatnya dengan serius juga. Setelah diajak serius si pembuat film malah menyelipkan sedikit jenaka dengan membuat benderanya terbalik, disini komedinya berhasil membuat saya tersenyum. Istilah kata, sudah diajak serius kok akhirnya malah php, haha. 

Disisi lain dari cinematograpy yang bagus, pemberian sound effect juga pas. Sound effect ini bisa membuat penonton tanpa sadar telah diinstruksikan untuk mengikuti tempo alur cerita film. Walaupun ada beberapa sound effect yang kurang pas dengan gerakan aktornya  misal saja saat Ahong berjalan, efek suara kaki dengan visual langkah kaki Ahong sedikit terlambat atau terlalu cepat. 

Ini salah satu contoh film pendek yang bercerita dengan visual, adegan adegan keadaan sekitar banyak diceritakan melalui visual tanpa adanya dialog, narasi maupun tulisan. Menurut saya ada sedikit ide cerita yang kurang pas yaitu ketika pengibaran bendera sedang berlangsung. Ahong diceritakan mengantuk ketika itu, bisa dilihat dari pengambilan kamera yang seperti mata yang terbuka dan tetutup layaknya orang mengantuk. Diawal Ahong gugup dan gemetaran serta lupa tanggal saat laporan, tetapi dalam waktu sekejap saja ia sudah mengalami kantuk. Namun secara keseluruhan film ini bagus dan menghibur melihat banyak sisi baik yang dimiliki oleh film ini.

Terima kasih sudah membaca :D


Comments

Popular Posts