PENULISAN OPINI SEBAGAI BACAAN RINGAN

Haii..
Blog kali ini aku mau minta kritk dan saran untuk penulisan opini pertamaku, sekaligus opini ini pernah diikut sertakan di lomba angkatan dengan tema : Mencari Jati Diri ditengah Pandemi. Mohon kritik dan sarannya teman-teman untuk peningkatan yang lebih baik, terima kasihhh :)

HIDUPLAH DENGAN KEBIASAAN KECIL

Oleh : Araswati Nurul Syifa

 

Bosan juga ternyata hidup hanya dengan melakukan rutinitas, ditambah lagi semuanya harus serba dirumah saja. Perasaan itu tentu saja wajar untuk seorang manusia, makhluk yang dikatakan paling sempurna tapi kenyataanya tidak ada yang sempurna di dunia. Beranjak dewasa bisa menyadarkan seseorang, bahwa hidup yang lama yang dulu dirasa asik-asik saja ternyata masih sekedar buang buang waktu. Masih ingatkah kita dengan istilah ini?

Innal faragh wal jidata mafsadatun lil mar’I ayyi mafsadatin”

Sesungguhnya kekosongan dan kemewahan akan merusak seseorang itu serusak-rusaknya

 

Faragh artinya kekosongan, sangat selaras dengan keadaan yang sekarang. Tapi kan kita sedang disibukkan dengan kuliah? Jangan bohong, sebenarnya tugasmu tidak sebanyak itu, sadar atau tidak itu hanya buah dari kemalasan dan menunda nunda. Benar bukan? Aku tahu karena aku juga pernah melakukannya. Sebab dari kekosongan yang ada menyebabkan akibat yang tidak sama pada setiap orang. Kamu yang menentukan akibat apa yang akan kamu dapat. Aku dengan kekosonganku belajar lebih banyak tentang hal-hal yang belum aku tahu. Kamu dan kekosonganmu, apakah kalian belajar sesuatu? Atau hanya menggunakannya untuk menambah waktu tidur lebih lama? Semoga tidak ya.

Banyak orang mengatakan bahwa masa muda adalah masa kejayaan, dimana mereka masih punya kekuatan, punya waktu, dan punya uang walaupun tidak banyak. Nyatanya banyak juga anak muda yang tidak menyadarinya, oh mungkin saja sadar tapi tidak bisa memanfaatkannya dengan sangat baik. Kalau kalian masih melihat dunia dengan sudut pandang “sekarang” cobalah untuk melihat dunia dengan sudut pandang “nanti”. Apa maksudnya? Nanti yang dimaksud adalah masa depan, membiasakan diri untuk selalu melihat masa depan akan mendorong diri yang sekarang bekerja lebih keras.

Manfaatkanlah waktu kekosongan sekarang ini dengan bijak. Tak harus melulu diisi dengan hal-hal serius seperti belajar di meja belajar dengan terus menunduk mengerjakan soal. Dirumah saja bukan berarti tidak bisa melakukan apa-apa, ada banyak hal kecil yang bisa dilakukan dan jika dilihat memang seperti tak ada gunanya, kalian suka main social media? Tak perlu dijawab, sepertinya memang anak milenial sudah identik dengan social media. Hal-hal kecil yang aku maksud adalah ketika kalian sedang berselancar di social media dan menemukan kata atau bahasa asing yang belum kalian pahami, sempatkanlah diri kalian untuk mencari tahu hal tersebut, sangat sepele namun mempunyai efek yang besar. Ketika hal kecil ini sudah menjadi bagian dari kebiasaanmu coba bayangkan sudah berapa ilmu yang bertambah setiap kalian berselancar di social media? Aku pun bukan orang yang sempurna dan tak luput dari kata malas, tapi disetiap kemalasan itulah aku membiasakan diri untuk menyelipkan hal-hal kecil yang memang terlihat tak berguna tapi menurutku itu menambah wawasanku untuk tahu lebih banyak tentang dunia. “A Little Progress Each Day Adds Up To Big Result” kalimat inilah yang aku baca setiap melihat wallpaper smartphone, tujuannya? Tentu saja untuk terus mengingatkan si pemalas ini melakukan hal-hal kecil namun sedikit berguna.

Tak harus terpaku dengan apa yang aku tulis, mulailah mengenali jati diri kalian masing-masing jika sampai saat ini kalian masih belum juga menemukannya. Hal terpenting adalah kemauan dan rasa ingin tahu, beruntunglah kalian jika memiliki keduanya. Kemauan atau tekad adalah kunci dari segalanya, tanpa tekad maka apa yang sudah dimulai tak akan bisa bertahan lebih lama dan tanpa rasa ingin tahu maka pengetahuanmu akan satu langkah dibelakang mereka yang mencari tahu lebih dulu. Carilah kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa kalian lakukan dengan hal-hal yang kalian sukai. Dan jangan terpengaruh dengan omongan orang lain, karena apa yang kalian suka tidaklah harus apa yang mereka suka. Mereka terkadang tidak pernah melirik bagaimana prosesnya namun hanya peduli dengan seberapa besar hasilnya.

One more time,

“A Little Progress Each Day Adds Up To Big Result”

 


 

Biodata Penulis _

Sering disapa dengan nama Aras, nama yang sama dengan kakak laki-lakinya (padahal bukan kembar haha). Gadis yang lahir di Jakarta 21 tahun yang lalu ini diberi nama lengkap Araswati Nurul Syifa. Kota Jakarta bisa saja menjadi tempat kenangan masa kecilnya, namun sampai saat ini ia masih bertahan untuk tinggal di kota penyanggahnya, Tangerang. Tepatnya di Kampung Priuk No.81 RT.004 RW.003 Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang – Banten dengan kode pos 15540. Gadis ini sangat suka bermimpi tapi selalu mengurungkan niatnya ketika mencoba meraih mimpi tersebut, kenapa? Mungkin karena rasa ketidakpercayaan dirinya yang selalu bisa mengalahkan rasa semangat. Buruk bukan? Dengan adanya waktu luang seperti sekarang, akhirnya menyadarkan si gadis bahwa dia bukan anak remaja lagi, mencoba memberi dorongan pada diri bahwa tak ada salahnya jika melakukan hal-hal kecil seperti sekarang ini. Bukan maksud ikut serta dengan penuh ambisi, tapi dengan penuh harapan bahwa kaki yang digunakan pada langkah awal ini akan terus melangkah kedepan tanpa rasa takut, terus memberikan manfaat, terus berkarya walau tanpa terlihat, terus HIDUP dengan KEBERANIAN dan membuang rasa KETIDAKPERCAYAAN pada DIRI.

 

Salam kenal, Aras.

Comments

Popular Posts